Sabtu, 06 September 2014

Menjadi Bagian Dari Komisi Pelayanan Publik

Sungguh di luar dugaan ketika namaku masuk menjadi salah satu anggota/komisioner Komisi Pelayanan Publik (KPP) Provinsi Jawa Timur Periode 2012-2016. Sebagai manusia normal yang mengikuti tes tentu aku merasa bahagia dan bangga bisa masuk lembaga pengawas eksternal pelayanan publik di Jatim. Namun di sisi lain, aku juga merasa gentar, bisakah diriku, orang desa yang kurang gaul ini menjadi bagian dari operator tugas amanah untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik di Jawa Timur.

Dalam benakku aku berfikir bahwa aku harus lebih keras belajar agar tidak ketinggalan dari keenam anggota/komisioner lain yang tentunya lebih berpengalaman dari aku. Singkat cerita, akhirnya pra pelantikan aku bertemu dengan beberapa orang yang kini menjadi mitra kerjaku di Komisi Pelayanan Publik (KPP) Jawa Timur. Hardly Stefano dan Nuning Rodiyah merupakan orang pertama yang berinteraksi dengan diriku. Selanjutnya Deni Wicaksono, Mas Assistriadi Widjiseno, Pak Suprapto dan Mbak Wahidahwati kutemui ketika gladi resik dan pelantikan kami yang dilakukan oleh Gus Ipul (dalam kapasitasnya sebagai Wakil Gubernur yang mewakili Gubernur Jatim yang secara mendadak harus berangkat ke Jakarta karena dipanggil Presiden SBY).

Kini setelah lebih dari 2 tahun kami bekerja bersama di KPP aku merasakan kenikmatan tersendiri yaitu aku banyak belajar dari semua orang baik internal maupun eksternal. Kesempatan ini sangat berguna bagiku. Kesempatanku mendampingi Nuning di tahun pertama sebagai wakil ketua memberiku banyak pelajaran berharga terkait dengan pelayanan publik dan kepemimpinan. Walau dia lebih muda dari aku dia dengan sabar membimbingku sebagai orang baru di lembaga yang bagi aku cakupannya cukup luas. Pengalamannya sebagai komisioner di periode sebelumnya menjadi hal berharga bagi kami khususnya diriku yang harus banyak belajar terkait dengan pelayanan publik.

Tak terkecuali di tahun berikutnya, dibawah kepemimpinan Hardly dan Pak Prapto aku juga banyak belajar dari mereka berdua. Kegigihan dan totalitas serta keberanian mengambil langkah merupakan catatan tersendiri bagiku untuk aku pelajari. Di Tahun kedua diriku semakin bersyukur karena mendapat kesempatan untuk belajar lebih. Jika di tahun pertama aku lebih banyak mendampingi Nuning untuk urusan internal, di tahun kedua aku dapat lebih berinteraksi dengan dunia luar khususnya teman-teman LSM/CSO dan jurnalis yang memiliki segudang pengalaman di mana aku dapat belajar untuk menutupi dan melapis kekuranganku.

Di tahun ini ketika Deni dan Mbak Ida memimpin dan nanti di tahun keempat ketika Mas Assis dan Pak Prapto mengkoordinir kami, aku selalu berdoa dan berharap masih ada kesempatan bagiku untuk terus belajar dan berkarya dalam rangka perbaikan pelayanan publik di Jawa Timur. Aku masih berharap menimba ilmu dari teman-teman CSO/LSM, Jurnalis dan semua pihak terutama keenam anggota/komisioner lain di KPP dan juga seluruh staf karyawan KPP, karena aku adalah murid dan mereka semua adalah guruku (Pinggiri kuburan Ngagel, Sabtu Sore awal september).